Selasa, 09 September 2014

Kisah Empat Lilin



Sewaktu kecil saya ingin cepat dewasa. Saat sekolah, saya ingin segera kuliah. Saat kuliah, saya ingin segera lulus dan bekerja. Namun setelah bekerja, saya baru menyadari betapa cepatnya waktu berputar. Jika saya dapat menghentikan waktu sejenak....saja, akan saya hentikan sekedar untuk menarik nafas dalam-dalam.

Di masa kecil, kita belum tahu apa-apa. Yang kita tahu hanya bermain, belajar, dan bercanda seakan tak ada beban. Ketika beranjak dewasa, semakin kita mengenal dunia dan segala permasalahan di dalamnya. Bagai hukum rimba, siapa yang kuat mentalnya akan bertahan. Ketika langkah hidup semakin berat, tetaplah percaya akan harapan. Selama ada harapan dalam hati kita, semangat hidup tidak akan padam.

Kisah Empat Lilin
Pada suatu malam yang gelap, ada 4 lilin yang menyala menerangi ruangan. Sedikit demi sedikit lilin-lilin tersebut meleleh dan kian redup. Dalam suasana sunyi, terdengarlah percakapan antara mereka.

Lilin pertama berkata,"Aku adalah Perubahan. Namun, manusia tak mampu berubah menjadi lebih baik. Mereka terlena dengan kesenangan. Mereka lebih suka bermalas-malasan. Lebih baik aku memadamkan diriku saja." Kemudian sedikit demi sedikit sang lilin pertama padam.

Lilin kedua berkata,"Aku adalah Iman. Sayangnya aku tidak berguna lagi. Manusia semakin tak  mengenalku. Beribadahpun tak tepat waktu hanya karena lebih mementingkan kesenangan dunia mereka. Karena itulah, tidak ada gunanya aku tetap menyala."
Perlahan-lahan, lilin keduapun padam.

Lilin ketiga dengan sedihnya berkata,"Aku adalah Cinta. Akupun tak mampu lagi untuk tetap menyala. Manusia hanya mencintai kekasihnya saja. Hingga mengabaikan orang yang sudah pasti menyayanginya, yaitu orang tua dan keluarga."
Lalu padamlah lilin ketiga karena hembusan angin.

Tak lama kemudian, seorang anak masuk dan melihat ketiga lilinnya telah padam. Karena takut akan kegelapan, ia berkata,"Apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala! Aku takut akan kegelapan..." Si anak menangis terisak.

Lilin keempat yang tidak padam berkata pada si anak,"Jangan takut, janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Aku adalah Harapan."

Si anak mengusap air matanya dan mengambil lilin keempat. Dengan lilin keempat, ia menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Jangan pernah padam, Harapan.
 "Harapan selalu ada bagi mereka yang percaya."

1 komentar:

  1. Halo,
    Apakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan bisnis Anda menghidupkan kembali, Kami adalah pemberi pinjaman dapat diandalkan dan kami memulai program pinjaman ini untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan kesempatan bagi yang kurang istimewa untuk memungkinkan mereka membangun sendiri dan menghidupkan kembali bisnis mereka. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui email: (gloryloanfirm@gmail.com). mengisi formulir Informasi Debitur berikut:

    Nama lengkap: _______________
    Negara: __________________
    Sex: ______________________
    Umur: ______________________
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
    Durasi Pinjaman: ____________
    Tujuan pinjaman: _____________
    Nomor ponsel: ________

    silahkan mengajukan permohonan perusahaan yang sah.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung.
Feel free to comment and sharing here =)

Salam semangat,
Septi Kurnia