Jumat, 31 Oktober 2014

"Surat dari dan untuk Pemimpin" oleh Susi Pudjiastuti




Siapa bilang tanpa pendidikan tinggi seseorang tidak mampu meraih sukses?

Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air ini menjadi bukti nyata bahwa kesuksesan bisa diraih sekalipun tidak pernah mengenyam bangku kuliah. Namanya menjadi sorotan publik setelah didaulat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK pada 26 Oktober 2014 lalu. Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini meninggalkan bangku SMA saat dirinya duduk di kelas 2. Tak mau duduk santai dan bergantung pada orang lain, ia lantas menciptakan sebuah usaha.

Kerja keras, keberanian, dan integritas mengantarkan wanita bertato ini meraih kesuksesan. Siapa sangka pemilik  PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan PT ASI Pudjiastuti Aviation, serta sekolah pilot Susi Flying School ini dulunya pernah menjadi penjual ikan. "Menjadi orang dengan pikiran merdeka, itulah saya", salah satu surat dalam buku "Surat dari dan untuk Pemimpin" yang pernah ia bacakan di Universitas Parahyangan, Bandung, pada 30 Maret 2014. Berikut adalah isi surat dari Susi Pudjiastuti untuk pemuda pemimpin masa depan :


Pemuda pemimpin masa depan…

Inilah sepenggal kisah dari saya,

Saya mengenal dunia usaha sejak remaja. Tepatnya sejak saya memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah tahun 1982. Waktu itu saya baru kelas 2 SMA.

Saya sadar dengan hanya berbekal ijazah SMP, tak akan ada satupun perusahaan yang mau mempekerjakan saya. Kalaupun ada hanya sebatas sebagai cleaning service.

Tapi pada saat itu saya yakin bahwa putus sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Meskipun mungkin keputusan itu salah; saya tidak pernah menyesalinya.

Yang saya sangat tahu waktu itu adalah “School was just not my thing”. Saya selalu punya keyakinan kalau kita mau berbuat sesuatu pasti akan ada jalan, saya selalu percaya bahwa manusia diberi pilihan untuk menciptakan jalan hidup yang dipilihnya.

Saya ciptakan sebuah usaha, pekerjaan yang yakin akan menghasilkan uang, di mana akhirnya saya tidak harus bergantung dengan orang lain.

Saya tidak suka ketergantungan, karena ketergantungan akan mengurangi kemandirian. Tanpa kemandirian kita akan selalu dalam keterbatasan dalam menciptakan atau mengerjakan sesuatu, sehingga akhirnya hasilnya tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.

Kehidupan nelayan di Pangandaran dan pesisir Pantai Selatan Jawa, begitu keras dan penuh resiko, dinihari melaut siang/sore baru pulang, setiap hari tidak peduli ombak atau cuaca untuk sebuah keyakinan.

Ini banyak memberikan kepada saya keyakinan & lebih mengerti makna hidup adalah sebuah keyakinan.

Masa-masa itu untuk bertahan hidup saya jualan Bed Cover, cengkeh, hingga akhirnya menjual ikan hasil tangkapan para nelayan. Pokoknya apa saja yang bisa saya kerjakan akan saya kerjakan.

Ketika pada akhirnya saya fokus di bisnis hasil tangkapan Lobster nelayan, peluang besar itu akhirnya datang. Tantangannya adalah saya harus membawa Lobster hidup dari Pangadaran ke Jakarta untuk diekspor ke luar negeri.

Perjalanan yang jauh, berjam-jam membuat angka kematian sangat tinggi. Hal ini membuat saya bertekad menerbangkan lobster-lobster hidup tadi dengan pesawat kecil ke Jakarta.

Para pemimpin masa depan, dalam hidup ini kita juga harus berani mengambil resiko.

Ini terjadi ketika saya kembali nekat memutuskan mendaratkan pesawat kecil saya di Meulaboh dan Pulau Simeuleu, setelah tsunami menggerus pesisir timur propinsi NAD.

Semua orang tergerak untuk membantu, termasuk saya. Tanpa izin terbang bahkan ijin operasi, tanpa kepastian bisa mendarat atau tidak, saya akhirnya bisa meyakinkan semua pihak, Meulaboh bisa ditembus lewat udara.

Dan sejak hari itu bantuan mengalir ke sana. Ini bukanlah kisah heroik saya.

Namun, ada perasaan “Hangat” (saya merasakan “good feeling” yang luar biasa!) menyusup ke dalam hati kita, ketika kita mampu berbuat sesuatu untuk orang lain karena kita bisa & memutuskan untuk melakukannya.

Keyakinan, keberanian seperti inilah yang membuat saya bertahan dan menjadi seperti sekarang ini; membawa pesawat-pesawat kecil saya menembus pedalaman, pelosok Indonesia.

Pemimpin masa depan, saya tahu tidaklah mudah memulai sebuah usaha di negeri kita tercinta ini.

Begitu banyak barikade yang harus kita hadapi, dari regulasi yang tidak fleksibel, paper work exercise yang berlapis yang mencekik kita, bahkan setelah kita menjadi sebesar sekarang.

Tapi itulah tantangan kita, untuk membuat lingkungan usaha lebih kondusif bagi semua pihak, untuk menciptakan lapangan kerja dan kesempatan untuk lebih banyak anak bangsa.

Yang saya lakukan hanyalah sebagian dari tujuan kita untuk menjadi bagian Indonesia. Memudahkan, mendekatkan anak-anak bangsa dengan ibu kota, atau kabupaten dengan propinsi.

Mengubah hari perjalanan menjadi hanya satu jam atau dua jam saja. Ikut berpartisipasi menjaga NKRI.

Pesan saya untuk para pemimpin masa depan: mulailah ubah pola pikir kita, untuk selalu mau bekerja keras jangan berleha-leha.

Sangatlah tidak pantas di negeri yang kaya raya; kita menjadi miskin. Seperti tikus mati di lumbung padi. Sumber daya apa yang kita tidak punyai di negeri ini?

Saya tahu saya orang yang tidak mau diatur, diperintah atau disuruh untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani, tapi itulah yang membuat saya menjadi manusia dengan pikiran merdeka.

Pemimpin masa depan, yakinlah keberhasilan kita untuk masa depan bangsa kita hanya kita dapatkan dengan jiwa & pikiran yang merdeka & mandiri.

Selamat berjuang.

Salam hangat,


Susi Pudjiastuti




Sumber :

Kamis, 30 Oktober 2014

Sebuah Catatan Bodoh : Pengalaman Ketemu Makhluk Halus (Part III-Habis)



Lanjutan ceritanya (lagi)...

Sebelum baca tulisan ini, gw jelasin lagi maksud dan tujuan tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti atau tujuan tidak baik lainnya. Cuma pengen berbagi cerita aja, semoga setelah baca cerita ini kita semakin membentengi diri kita dari gangguan setan dengan semakin rajin sholat, ngaji, dan dzikir.

Di artikel ini temanya adalah makhluk halus berwujud laki-laki. Yukmari ini ceritanya...

Genderuwo

Ini adalah makhluk halus yang katanya suka sama cewek apalagi kalo ceweknya cantik, katanya... Jadi kalo kamu ngerasa cewe cantik, musti banyak-banyakin dzikir biar nggak disukai genderuwo. Hehehehe.. Suatu malem gw tidur di kamar kost dengan posisi kasur yang udah gw pindah. Lagi-lagi lampu gw matiin (kejadian ini gw alami beberapa hari sebelum liat nenek-nenek berambut panjang). Di samping gw biasanya ada guling. Waktu gw balikin badan dan meluk guling gw, kok rasanya kayak berambut tapi ada butiran pasir halusnya gitu (kalo kata orang Jawa, ngeres). Pas gw melek, ada orang badannya item dan berbulu, tidur di samping kiri gw. Gw buru-buru lari nyalain lampu. Saat lampu nyala, orang itu udah nggak ada dan guling gw ternyata jatuh cukup jauh dari kasur.

Laki-laki di Jendela

Kejadian ini gw alami bersamaan dengan waktu gw liat 2 tuyul yang masuk ke kamar temen gw. Di jendela kamar temen gw yang menghadap ke sawah, ada sesosok laki-laki yang ngeliatin kita pas lagi tidur. Dia duduk di jendela dengan kaki kirinya masuk ke kamar, sedangkan kaki kanannya ada di luar. Pas gw liat dia, dia nutupin wajahnya pake gorden. Karena penasaran sama mukanya, gw pura-pura merem tapi mata gw kebuka dikit. Dia ngeluarin wajahnya dari gorden, kulit wajah dan badannya agak item, rambutnya keriting. Nggak begitu serem karena dia keliatan kayak laki-laki pada umumnya. Dan dia pake celana jeans yang sobek-sobek. Gw positive thinking aja mungkin dia mau ngajak kenalan karena kita penghuni baru di rumah itu.

Pocong

Ini adalah makhluk halus yang paling serem menurut gw. Gw bisa parno sendiri ngebayanginnya. Ceritanya di rumah gw ada gudang yang kalo malem lampunya pasti dimatiin. Gudang itu letaknya di deket dapur dan kamar mandi, tapi nggak ada pintunya. Suatu malem si pocong ini menampakkan dirinya di pintu gudang. Mukanya sebenernya bukan putih kayak yang ada di film-film horror, tapi hitam dan gosong seperti bekas kebakar. Nggak cuma gw yang diliatin pocong ini, tapi nyokap gw juga diliatin. Setelah kami bacain Yasin untuk dia, alhamdulillah dia udah nggak pernah menampakkan diri lagi.


Ya itulah beberapa kejadian yang gw alami. Ketemu mereka semua rasanya kayak nonton film horror 3D tapi ternyata nyata. Hehehehhe... Smoga kita semakin mendekatkan diri pada Allah, semakin rajin beribadah agar makhluk-makhluk halus nggak berani gangguin kita. Sebab gimanapun juga mereka hidup berdampingan dengan kita di dimensi yang lain. Good night.......

Sebuah Catatan Bodoh : Pengalaman Ketemu Makhluk Halus (Part II)



Lanjutan ceritanya...

Sekali lagi sebelum baca tulisan ini, gw jelasin maksud dan tujuan tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti atau tujuan tidak baik lainnya. Cuma pengen berbagi cerita aja, semoga setelah baca cerita ini kita semakin membentengi diri kita dari gangguan setan dengan semakin rajin sholat, ngaji, dan dzikir.

Di artikel ini temanya adalah makhluk halus berwujud anak-anak dan wanita. Udah siap baca lanjutan ceritanya? Ini dia...

Tuyul

Gw sedikit fobia dengan boneka mirip boneka susan atau anabelle, karena bentuknya kayak makhluk halus yang paling sering gw liat, tuyul. Sepengetahuan gw, tuyul itu besarnya seperti anak TK pada umumnya. Tapi dia bisa mengecil seukuran balita, trus mengecil lagi setelapak tangan, trus hilang. Dia biasanya bergerombol alias banyak banget temennya. Kayak anak-anak kecil lagi main gitu. Yang kasian dari makhluk ini adalah dia sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang pengen kaya secara instan untuk nyari duit. Penciumannya tajem banget kali ya, jadi dia bisa tau dimana kita naruh duit.

Suatu hari gw dan temen kerja gw pindah kost. Karena kamar gw belum diberesin, jadi gw tidur di kamar dia. Malemnya, ada suara 2 anak kecil. Mereka masuk dari jendela yang menghadap ke belakang rumah. Gw pura-pura tidur dan nggak ngeliat mereka. Dua tuyul itu saling bercakap-cakap dengan bahasa jawa. Salah satunya bilang gini,"Kae ning kono (itu di sana)." Sambil mereka menuju ke arah lemari. Paginya gw nanya ke temen gw apakah dia nyimpen duit di lemari. Ternyata bener dia nyimpen duit di lemari, tapi duit recehan sih. Hehehe. Kasian juga ya kalo mereka ambil recehan trus dikasihin ke majikannya *Bayangin muka majikannya pas dikasih duit recehan* Hihihihi

Ada juga tuyul yang suka iseng ganggu kita. Ini gw alami pas gw sakit biduran (kulit merah, bentol-bentol, dan gatal) karena alergi ikan laut. Malemnya gw tidur pakai minyak kayu putih dan bedak bayi. Gw pake selimut sampe nutupin telinga. Tiba-tiba kepala gw dingin banget kayak ada yang niup. Ternyata di atas kepala gw ada kaki-kaki mungil kayak kaki balita. Kok ada kaki? batin gw. Pas gw pegang salah satu telapak kaki, eh ada suara anak kecil cekikikan. Nggak taunya ada 2 tuyul yang duduk di atas kepala tempat tidur gw dan kakinya ongkang-ongkang. Wujud mereka kayak boneka Anabelle berwajah Masha. Langsung aja gw teriak dan bangun. Mereka ilang nggak tau kemana, yang ada cuma hembusan angin. Yah mungkin tuyul-tuyul itu nyangka gw anak seusianya karena aroma gw waktu itu kayak balita. Heheheheh

Kuntilanak

Wanita berbaju putih, berambut panjang, dan wanginya kayak bunga melati. Makhluk ini paling sering nampak di film-film horror. Tapi gw paling nggak suka nonton film horror, apalagi yang judulnya aneh-aneh. Tujuannya nggak penting banget, buat nakut-nakutin. Karena terbukti semua yang nonton film horror pada takut kan... Yaiyalah, coba mana ada yang setelah nonton film horror trus terinspirasi dengan kegigihan dan perjuangan si hantu menegakkan kebenaran dan keadilan? heheheh. Satu-satunya film bergenre horror yang gw suka adalah Sixth Sense, karena diambil dari kisah nyata seorang anak yang punya indra keenam dan ternyata pengacaranya selama ini adalah hantu. Hiii....

Back to the kuntilanak. Makhluk yang satu ini kadang ada yang jahat suka ganggu atau jahil suka ngumpetin barang-barang sepele, seperti gunting kuku, cobek, pulpen, dan barang yang sedang kita butuhin. Ada juga yang malem-malem nangis minta tolong. Kalo udah denger suara tangisan wanita ini di malam hari diselingi dengan suara,"toooloooong..." Biasanya gw jawab,"Maaf, saya nggak bisa nolong. Saya cuma bisa doain." Trus gw bacain Al Fatihah dan Yasin, besoknya insyaAllah suara itu udah nggak ada lagi, tapi nongol di depan gw! Mungkin mau ngucapin terima kasih kali ya udah didoain. Hehehe

Berdasarkan pengalaman gw pas kemah, jerit malam, renungan malam, atau kegiatan apapun di suatu tempat, makhluk ini yang paling sering muncul. Mungkin rasa penasarannya tinggi banget, jadi dia muncul dan ngeliat kegiatan yang sedang kita lakuin. Kalau dia pengen kenalan atau ngerasa keganggu dengan aktivitas kita, dia akan ngasih kode seperti manggil-manggil nama kita bahkan menampakkan dirinya.

Wanita Cantik di Samping Keranda

Ada tetangga gw yang rumahnya deket sawah, di sampingnya banyak pepohonan dan ada sungai kecil yang airnya tergenang. Beberapa orang kalo lewat rumah dia mencium aroma kentang, padahal tetangga gw nggak masak kentang. Gw sendiri belum pernah mencium bau kentang di sekitaran rumahnya. tapi gw pernah diliatin anak-anak kecil main jamuran (permainan tradisional dari Jawa) di bawah pohon kelapa yang ada di depan rumah tetangga gw, menjelang maghrib. Trus di sawah deket rumahnya, gw liat ada gubuk kecil dari bambu dan atapnya terbuat dari jerami. Di dalam gubuk itu ada seorang wanita cantik banget, dia duduk seolah menjaga keranda yang nggak ada isinya. Gubuk dan keranda itu nggak bisa dilihat dengan kasat mata. Pandangan mata wanita itu tajam, pokoknya takut kalo ngeliat matanya, perasaan jadi menciut.

Suster Ngesot

Suster ngesot nggak cuma ada di rumah sakit. Waktu awal-awal gw kerja di perusahaan dan pertama kali ngekost, gw pernah didatengin sama makhluk ini. Nggak tau darimana asalnya, mungkin dia niatnya ngajak kenalan. Dia nggak pakai baju suster seperti yang ada di film-film. Pakaiannya sama kayak kuntilanak, rambutnya setengah basah dan terurai panjang menutupi wajahnya. Waktu itu ceritanya gw lagi tidur, lampu kamar gw matiin karena silau banget. Tapi masih ada cahaya remang-remang dari lampu ruang TV yang masuk ke kamar gw. Pas tengah malem gw kebangun, tiba-tiba ada sesosok tangan megangin kasur gw. Dia jalan dari pintu kamar ke arah dinding. Tangan kirinya megang kasur gw, tangan kanannya bertumpu di lantai. Pas jalan suaranya "sret...sret..." persis kayak suara nyapu pake sapu lidi, tapi lebih smooth. Jantung gw rasanya kayak mau copot karena itu pertama kalinya gw liat suster ngesot (dan semoga terakhir kalinya). Soalnya makhluk yang satu ini nggak bersuara sama sekali, cuma ada suara itu tadi. Udah gitu tepat di depan gw, dia ngeliat wajah gw sebentar lalu dia nunduk lagi. Dia jalan ke arah tembok trus ngilang, mungkin numpang lewat kali yah.. Habis suaranya ilang, gw lompat dari tempat tidur ke arah saklar lampu. Gw baru bisa bernapas lega setelah nyalain lampu dan baca doa-doa.

Nenek Berambut Panjang

Masih di kamar kost gw yang letaknya di bawah tangga, tempat dimana gw sering didatengin makhluk halus untuk sekedar kenalan atau dimintain tolong. Suatu malem gw tidur dengan lampu mati tapi tetap ada cahaya masuk dari ventilasi. Tengah malem gw kebangun gara-gara ada seseorang yang duduk di bawah kaki gw. Dia berwujud temen gw dan ngeliatin gw yang lagi bobok cantik. Dalam hati gw, kok ada si K malem-malem di kamar gw? Notes : K ini inisial temen gw. Trus gw nanya ke dia,"Kamu siapa?" Dia nggak ngejawab tapi cengengas cengenges. Trus gw nanya lagi,"Kamu siapa???" Dia ngejawab nama temen gw. Anehnya, temen gw ini nggak bisa ngomong huruf "R" dengan jelas, tapi kok dia bisa? Gw nanya lagi dengan nada galak ke dia,"Bohong kamu! Masa kamu bisa ngomong huruf R jelas banget?" Dia bukannya ngejawab, malah ketawa ngakak kayak mak lampir. Tiba-tiba wujudnya berubah jadi nenek-nenek tua pake kebaya dan rambut putihnya terurai panjang. Jantung gw lagi-lagi berdetak dengan tempo ngebeat dan ngepot-ngepot. Gw baca Ayat Kursi dan suruh dia pergi jangan ganggu gw karena gw nggak ganggu dia. Gw buru-buru nyalain lampu kamar dan dia udah nggak ada. Sejak saat itu gw nggak pernah lagi tidur dengan kondisi lampu mati.


Sebuah Catatan Bodoh : Pengalaman Ketemu Makhluk Halus (Part I)



Mumpung malem Jumat nih gw mau cerita dikit pengalaman serem yang pernah gw alami. Nggak serem banget sih, cuma agak serem aja. Ini pengalaman gw ngeliat beberapa sosok dari dunia lain yang disebut dengan makhluk halus. Udah ada beberapa makhluk halus yang pernah gw liat atau sekedar menyatroni gw, seperti kunti, tuyul, genderuwo, dan yang paling serem tentunya pocong...

Tapi sebelum baca tulisan ini, gw jelasin maksud dan tujuan tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti atau tujuan tidak baik lainnya. Gw cuma pengen berbagi cerita aja, semoga setelah baca cerita ini kita  semakin membentengi diri kita biar nggak diganggu makhluk halus, dengan cara tambah rajin sholatnya, ngaji, dan dzikir. Oke, sudah siap semua yah? hehehe...

Laki-Laki Tinggi Banget

Gw masih inget pertama kali liat makhluk halus dengan sadar itu pas kelas 1 SD. Waktu itu jam 1 malem gw kebangun dan nggak bisa tidur lagi. Gw bolak-balikin badan ke kanan dan ke kiri nyoba untuk memejamkan mata. Tiba-tiba gw liat ada kepala nongol dari ventilasi di atas pintu (rumah jaman dulu ventilasinya lebar kayak jendela dan ada ukir-ukirannya). Ada sesosok laki-laki wajahnya pucet dan tinggiii banget lagi ngeliatin gw. Spontan aja gw tutupin kepala dengan selimut sambil baca Al Fatihah, sampai akhirnya gw tertidur. Sebenernya nggak cuma gw aja yang bisa ngeliat makhluk halus. Udah turun temurun dalam keluarga gw, dari kakek buyut, embah putri, nyokap, dan sodara sepupu gw yang bisa liat atau sekedar tau keberadaan mereka.

Dengar Suara-Suara Aneh

Gw sangat cuek dengan keberadaan makhluk halus sampai gw SMA. Gw percaya mereka ada, tapi gw cuek seolah mereka nggak ada di sekitar kita. Kadang "mereka" manggil gw,"Niaaa..." dengan suara lembut tepat di kuping tapi kedengeran kayak mereka ngomongnya pakai speaker dan suaranya kebawa angin. Yang sering manggil biasanya sih cewek. Mereka cuman mau kasih tau keberadaan mereka di tempat itu, biar kita jaga sikap dan perbuatan jangan sampai ngeganggu mereka. Ada juga yang sering ngejawab salam gw. Kalo masuk ke tempat baru, gw pasti akan permisi dulu,"Assalamu'alaikum..." Kadang ada yang ngejawab,"Wa'alaikumsalam..." tapi pas gw cari nggak ada orang.

Punokawan

Tau kan punokawan? Semar, Gareng, Petruk, Bagong, adalah tokoh pewayangan yang biasanya kita liat di Buku Pepak Basa Jawa. Pas kuliah, gw semakin sering liat makhluk yang aneh-aneh. Gw nggak tau yang gw liat ini adalah punokawan beneran atau jin yang menyerupai mereka. Pas malem, gw kebangun dengan kondisi setengah sadar dan denger suara gamelan rame banget. Tiba-tiba dari pintu kamar keluar empat orang kerdil jalan sambil tangannya nari-nari. Mereka jalannya miring ke kanan, urut kayak baris-berbaris gitu. Mereka nari-nari ngikutin iringan gamelan sambil jalan ke arah gw. Karena takut banget dan mereka semakin deket, gw merem sambil baca Ayat Kursi dan suruh mereka pergi jangan ngeganggu gw. Pas gw melek, mereka udah ilang beserta suara gamelannya. Cuma tersisa tiupan angin berhembus ke tubuh gw.

Gadis Berkerudung Coklat

Nggak semua makhluk halus yang gw liat itu jahat, ada juga yang baik, contohnya yang satu ini. Gw nggak tau siapa dia, tapi ada yang bilang kalo dia itu "adhi ari-ari (adik ari-ari)" gw. Lagi-lagi pas tidur, tiba-tiba ada anak kecil yang tidur di samping gw. Pas gw balik badan ke arah dia, muka kita bertatapan langsung. Dia seumuran anak SD kelas 3, pakai jilbab coklat dan senyumnya manis banget. Dia ngeliatin gw. Waktu gw tanya,"kamu siapa?" Dia cuma senyum (yaiyalah masa makhluk halus ditanyain..hehe). Terus dia duduk dan ngasih gw Al Qur'an berwarna emas. Itu Al Qur'an gw yang udah lama nggak gw sentuh :(
Habis itu dia pergi sambil panggil gw,"Kakak ke-2..."
 *Notes : Dalam budaya Jawa, ada istilah kakang kawah (kakang = kakak ; kawah = air ketuban) dan adhi ari-ari (adhi = adik ; ari-ari = tali pusar).

Paginya gw ceritain kejadian ini ke nenek gw (yang sekarang sudah kembali ke Allah) dan ke nyokap gw. Ternyata semalem nenek gw mimpi didatengin anak kecil berkerudung coklat itu dan dia sungkem sama nenek. Mungkin gadis berkerudung coklat itu mau ngingetin gw agar rajin ngaji, karena udah lama gw nggak ngaji :(



Rabu, 22 Oktober 2014

Review Buku : Career First, Melangkah Pasti Ke Dunia Kerja by Maya Arvini




Dunia kerja sangatlah jauh berbeda dengan sekolah dan kuliah. Tanggung jawab kita tidak hanya kepada orang tua dan guru atau dosen seperti saat kuliah, melainkan kepada atasan, team, dan tentunya perusahaan dimana kita bekerja. Tak heran banyak fresh graduate yang mengalami culture shock karena kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Ada yang mampu bertahan, ada pula yang berpindah-pindah pekerjaan karena merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja atau karena ketidakmampuannya mengikuti ritme kerja. Padahal, bekerja dimanapun sama saja. Akan ada permasalahan yang mau tidak mau harus dihadapi.

Minggu lalu, saya berjalan-jalan ke toko buku dan menemukan sebuah buku self development dengan cover berwarna merah, cream, dan biru. Yang menarik bagi saya bahwa buku ini ditulis oleh profesional muda, seorang wanita, dan telah meraih sukses di perusahaan multinasional, Maya Arvini. Dalam artikel ini, saya akan mereview dan memetik beberapa kata motivasi dalam buku tersebut.

Judul buku   : Career First, Melangkah Pasti ke Dunia Kerja
Penulis        : Maya Arvini
Penerbit       : Gagas Media
Tahun terbit  : 2014
Kategori       : Karir / pengembangan diri

Buku Career First ini dibuka dengan beberapa testimoni profesional di beberapa bidang, seperti Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI), Aswin Wirjadi (CIO BCA 1992-2007), Daniel Tumiwa (VP Digital Business Garuda Indonesia), Andrew Darwis (Founder Kaskus Network), dan Giring Ganesha (Musisi). Tak perlu waktu lama untuk membacanya, sebab ditulis dengan bahasa yang ringan. Berbeda dengan buku-buku pengembangan diri lainnya, buku ini dilengkapi dengan kartun yang dapat memberikan gambaran riil di setiap cerita.


Gambar di buku Career First membuat setiap cerita lebih "hidup"


Buku Carier First terdiri dari 7 bab, dimana setiap sub bab menceritakan perjuangan dan perjalanan karir Penulis secara sistematis. Mulai ketika ia duduk di bangku sekolah hingga meraih kesuksesannya kini. Buku ini juga dilengkapi kiat-kiat sukses dalam dunia kerja profesional dan kata-kata motivasi seperti beberapa gambar di bawah ini :


"No matter how far you walk, how hard you work, or how bad it hurts, you'll always get to where you need to be." -Unknown-


 "The harder you fall, the higher you bounce." -@LargerThanWords-



"Success is going from failure to failuer without losing enthusiasm." -Winston Churcill-


 "The true test of leadership is when you are able to lead without power and authority. It is when you can influence people, make them believe, get their commitment, and the follow your vision of better tommorow." -Martin Hartono-


Jika kita "selami" lebih dalam lagi, setiap paragrafnya sarat dengan kalimat yang penuh value. Berikut ini saya kutip beberapa kalimat motivasi yang saya kategorikan agar lebih mudah  membacanya.

Tentang Diri
 

"... kekuatanmu bisa berbalik menyerangmu sendiri jika kamu tidak bisa mengendalikannya." - hal.84


"Memahami bagaimana dan secepat apa kamu mempelajari sesuatu adalah bekal yang tidak kecil artinya dalam meningkatkan "kelas"-mu." - hal.194



Tentang Pekerjaan dan Kerja Keras


"Action speaks louder than words." - hal.9

"Komitmen yang kuat akan mendorongmu untuk bertanggungjawab atas peranmu, menghasilkan kinerja yang baik, dan tampil meyakinkan dimanapun kamu berada." - hal.96

"Di setiap perusahaan, ada sistem yang berlaku. Sistem itu mempengaruhi bagaimana tiap orang berperilaku di kantornya." - hal.108

"Kamu tidak akan menyesali usaha ekstra yang telah kamu lakukan, sekalipun hasilnya tidak langsung kamu dapatkan." - hal.150

"Kamu harus tahu kapan untuk berhenti, melambatkan ritme, dan menyegarkan diri supaya siap dengan tantangan berikutnya dalam leveling up yourself." - hal.194

"Jangan takut untuk mencoba hal baru karena kamu tidak akan tahu pengalaman berharga apa yang bisa kamu peroleh dan jadikan bekal untuk kehidupan kerjamu selanjutnya." - hal.200



Tentang Kegagalan

"Saat badai menerpa, jangan buru-buru berpaling haluan. Bertahanlah di tengah guncangan ombak ketika kamu sedang merintis karir." - hal.201

"Tak ada orang yang suka dengan kegagalan, tapi hal ini menjadi sesuatu yang kamu perlukan sepanjang jalan menuju sukses." - hal.24

"Tapi waktu tak kenal kata berhenti, nantinya kamu akan rugi sendiri kalau tak segera bangkit lagi." - hal.24



Tentang Kesuksesan

"Penentuan prioritas adalah langkah pertama." - hal.18

"... bagi kamu yang tidak berkuliah di universitas top, jangan khawatir. Nama besar kampus tidak menjamin kesuksesan seseorang. Yang lebih penting adalah apa yang kamu lakukan sendiri dengan tiap langkah dalam hidupmu." - hal.26



Buku dengan tebal 220 halaman ini dilengkapi dengan kolom perencanaan dan evaluasi di akhir sub bab dalam bentuk gambar, seperti berikut :


 Mengenali kelebihan dan kekurangan diri



Menentukan target


Evaluasi


Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk fresh graduate maupun yang sudah bekerja. Bagi fresh graduate, buku Career First memberi gambaran tentang dunia kerja profesional, segala tantangan di dalamnya, serta kiat-kiat meraih sukses berkarir. Sedangkan bagi yang sudah bekerja, buku ini akan merefresh kembali dan mengevaluasi sudah sejauh mana langkah Anda dalam karir. Apakah Anda sudah benar-benar memahami profesionalitas? Apakah yang selama ini Anda lakukan sudah tepat sasaran atau justru stuck di zona nyaman? Temukan jawabannya di buku Career First.