Minggu, 20 Juli 2014

My Hijab Story

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah nggak kerasa sebentar lagi lebaran. Gimana puasanya lancar kan?
Ngomongin Bulan Ramadhan, setiap tahunnya selalu bermakna buatku.
Seperti Bulan Ramadhan tahun lalu, dimana aku dapat hidayah untuk berhijab.
Ceritanya... gini ni :


Mei 2013

Saat itu aku masih bekerja di salah satu perusahaan swasta. Sudah hampir 2 tahun aku kerja, tapi semakin bingung sama diriku. Apa ini yang benar-benar aku inginkan? Aku punya impian untuk jadi pengusaha muda, tapi justru asyik bermain di usia yang sudah tidak muda, sampai lupa sama tujuan hidupku itu. Mau sampai kapan aku begini?


Juni 2013

Ini adalah hari dimana aku bertemu dengan inspirator Sukses Mulia, Pak Jamil Azzaini. Tanggal 2 Juni 2013 aku ikut seminar ON di Yogyakarta. Selama di Yogyakarta aku pakai hijab, sebab acaranya diadakan oleh salah satu EO acara-acara religi. Jadi aku pikir muslimah yang datang mayoritas berhijab. Nggak tau kenapa udara di Yogya yang biasanya panas dan gerah, kok rasanya adeem dan nyaman...

Di seminar ini aku belajar bahwa hidup harus sukses mulia, artinya kesuksesan nggak cuma untuk kita tapi juga harus memberikan manfaat untuk orang lain. Untuk menuju ke peradaban sukses mulia kita harus moveON, yaitu dengan visiON, passiON, actiON, dan colaboratiON.
VisiON maksudnya menemukan tujuan hidup kita, nggak cuma tujuan dunia tapi juga tujuan akhirat.
Selama ini kita cuma berangan-angan tentang tujuan dunia. Seperti sukses berkarir, punya rumah dan mobil mewah, liburan ke luar negeri, punya kapal pesiar (kok kayak MLM ya? heheheh). Tapi setelah kita punya itu semua, what next?

Semua yang kita punya di dunia ini cuma titipan yang akan kembali pada Allah, termasuk raga kita. Bakalan sia-sia jika kita hidup nggak memberi manfaat, setidaknya untuk keluarga atau orang-orang terdekat kita. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat?



Juli 2013

"Buatlah rencana hidupmu sendiri, atau selamanya jadi bagian dari rencana hidup orang lain." -Rangga Umara-

Bulan Ramadhan tahun lalu alhamdulillah bisa khusyuk menjalaninya. Benar-benar berasa dekat sama Allah. Aku mulai evaluasi lagi apa yang jadi tujuan akhiratku. Dulu setelah lulus SMA aku pengen berhijab, tapi belum terlaksana sampai sekarang.

Sabtu siang seperti biasa aku mudik ke Banyubiru. Kali ini aku mulai pakai jilbab setiap mudik. Suasana di bus yang biasanya gerah rasanya malah adem. Jadi lebih sabar walau nggak dapet tempat duduk atau berdesak-desakan dengan penumpang lain. Di jalanpun lebih aman, soalnya nggak ada cowok-cowok yang gangguin.

Sayang hijabku cuma bisa dipakai di luar kantor karena sesuatu hal. Padahal aku ngerasa hijab sudah mulai melekat sama diriku. Ini jati diriku. Ketika melepas hijab rasanya seperti 'telanjang'. Aku pengen berhijab seutuhnya.

Foto dengan Pak Jamil Azzaini


Agustus 2013

"If there is a will, there is a way."

Aku semakin mantap berhijab istiqomah. Juga dibayang-bayangi dengan impian untuk jadi pengusaha. Bak gayung bersambut, seorang kerabat mengajakku kerja sama membuka bisnis. Dengan 1000 pertimbangan, diskusi dengan keluarga, dan sholat istikharoh, aku memutuskan untuk resign dari perusahaan. Salah satu keputusan terberat mungkin, sebab karirku sedang bagus-bagusnya. Beberapa bulan lagi aku dipromosikan, juga akan ada kenaikan salary. Tapi hidup adalah pilihan. Dengan segala konsekuensinya aku memutuskan untuk tetap pada keputusanku, resign.


Oktober 2013

"Hidup adalah pilihan. Tidak ada pilihan yang tidak baik. Yang tidak baik adalah ketika kita telah memilih, tetapi tidak menjalaninya dengan sebaik-baiknya."

Dua bulan setelah mengajukan surat pengunduran diri dan melewati exit interview yang panjang, tidak menggoyahkan keputusanku sedikitpun. Semoga hikmahnya juga bisa dirasakan teman-teman di kantor. Alhamdulillah ada beberapa teman kantor yang juga mulai berhijab.
Begitu juga dengan aku. 16 Oktober 2013 adalah hari terakhir aku kerja di perusahaan yang sangat berjasa bagi pembentukan karakterku. Berat banget rasanya ninggalin manajemen, atasan, dan teman-teman yang baik dan solid. But this is life that i choose.

Setelah resign, aku berhijab sepenuhnya. Tapi nggak akan berhenti sampai di sini. Aku pengen lebih taat dan jadi pribadi yang lebih baik. Hijab membuatku lebih bersyukur, berserah diri kepada Allah, dan semakin 'haus' mendalami ajaran agama Islam.
Semoga bisa istiqomah yah. Amiin ^^

 "Hijab covers my head, but opens my mind to The Greatest, which is Allah."



Kisses and hugs,

Nea

1 komentar:

  1. alhamdulillah.. jadi amkin sayang sama adekku inihhhhh.. pokokna tak dukung terus selama itu baik buat kamu nduk.. aku juga udah mulai pelan-pelan berhijab.. lebih tenang,lebih nyaman.. bismillah deh pokokna..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung.
Feel free to comment and sharing here =)

Salam semangat,
Septi Kurnia